Sabtu, 10 Januari 2015

Permainan Tradisional Indonesia

Permainan Tradisional di Indonesia

Masa kecil adalah masa yang sangat indah bagi anak-anak untuk melalukan kegiatan yang dapat membuat hati anak-anak selalu riang dan gembira, misalnya bermain dengan teman. Di Indonesia terdapat berbagai permainan tradisional. Namun pada saat ini, anak-anak Indonesia jarang melakukan permaianan tradisional Indonesia.

Berikut adalah beberapa jenis permainan tradisional anak anak indonesia: 

1. Benteng 
Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok, masing–masing kelompok terdiri dari 4 sampai 8 orang. Kedua kelompok kemudian akan memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar yang disebut sebagai “benteng”.
Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih “benteng” lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng.
Kemenangan juga bisa diraih dengan “menawan” seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi “penawan”, ditentukan dari siapa yang paling akhir menyentuh “benteng” mereka.

2. Congklak
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuhan. Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua ujungnya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kanannya dianggap sebagai milik sang pemain. Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bisa habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

3. Kelereng 
Kelereng adalah mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca atau tanah liat. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam, umumnya 1,25 cm. Permainan kelereng ini biasanya dimainkan oleh anak sekolah dasar umur 7 tahun. Ternyata, kelereng juga dapat ditemukan di belahan dunia lain.
Sejak abad ke-12, di Prancis, kelereng disebut dengan bille, artinya bola kecil. Lain halnya di Belanda, kelereng dikenal dengan nama knikkers. Di Inggris ada istilah marbles untuk menyebut kelereng. Marbles sendiri digunakan untuk menyebut kelereng terbuat dari marmer yang didatangkan dari Jerman.

4. Galasin
 Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3–5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segi empat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

5. Gasing 
Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing.
Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

 6. Kasti 
Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola seperti halnya olahraga softball atau baseball. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu.

7. Layang-layang 
Permainan layang-layang, juga dikenali dengan nama wau merupakan satu aktivititas menerbangkan layang-layang tersebut di udara.
Pada musim kemarau di Indonesia anak-anak selalu bermain layang-layang karena anginnya besar.




8. Petak Umpet 
Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi “kucing” (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 25, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi. Setelah hitungan sepuluh, mulailah ia beraksi mencari teman-temannya tersebut. Jika ia menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya yang dia temukan tersebut. Yang seru adalah, ketika ia mencari, ia biasanya harus meninggalkan tempatnya.
Tempat tersebut jika disentuh oleh teman lainnya yang bersembunyi maka batallah semua teman-teman yang telah ditemukan, artinya ia harus mengulang lagi, di mana-teman-teman yang sudah ketemu dibebaskan dan akan bersembunyi lagi. Lalu si kucing akan menghitung dan mencari lagi.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.
Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu “kebakaran” yang dimaksud di sini adalah bila teman kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si kucing disebabkan diberitahu oleh teman kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya.
9. Yo-Yo 
Yo-yo adalah suatu permainan yang tersusun dari dua cakram berukuran sama (biasanya terbuat dari plastik, kayu, atau logam) yang dihubungkan dengan suatu sumbu, di mana tergulung tali yang digunakan. Satu ujung tali terikat pada sumbu, sedangkan satu ujung lainnya bebas dan biasanya diberi kaitan. Permainan yo-yo adalah salah satu permainan yang populer di banyak bagian dunia.
Yo-yo dimainkan dengan dengan mengaitkan ujung bebas tali pada jari tengah, memegang yo-yo, dan melemparkannya ke bawah dengan gerakan yang mulus. Sewaktu tali terulur pada sumbu, efek giroskopik akan terjadi, yang memberikan waktu untuk melakukan beberapa gerakan. Dengan menggerakkan pergelangan tangan, yo-yo dapat dikembalikan ke tangan pemain, di mana tali akan kembali tergulung dalam celah sumbu

10.Balap Karung 
Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir.
Meskipun sering mendapat kritikan karena dianggap memacu semangat persaingan yang tidak sehat dan sebagai kegiatan hura-hura, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak dan makan kerupuk.

Rumah Adat Indonesia


Rumah Adat Indonesia

Indonesia selain mempunyai banyak pakaian tradisional, juga mempunyai rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia yang digunakan pada zaman dahulu oleh masyarakat Indonesia untuk melalukan kegiatan sehari-hari.
Namun seiring berjalannya waktu, rumah adat Indonesia mulai jarang digunakan oleh masyarakat Indonesia.
 
Berikut contoh rumah adat di indonesia
 
1. Rumoh Aceh (Rumah Adat Nanggroe Aceh Darussalam)
Rumoh Aceh
Rumoh Aceh

2. Rumah Balai Batak Toba (Rumah Adat Sumatera Utara/Sumut)
Rumah Adat Balai Batak Toba

Rumah Adat Balai Batak Toba

3. Rumah Gadang (Rumah Adat Sumatera Barat/Sumbar)
Rumah Gadang Minangkabau Sumatera Barat

Rumah Gadang Minangkabau Sumatera Barat

4. Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar (Rumah Adat Kepulauan Riau)
Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar Kepulauan Riau
Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar Kepulauan Riau

5. Rumah Panggung (Rumah Adat Provinsi Jambi)
Rumah Panggung Provinsi Jambi
Rumah Panggung Provinsi Jambi

6. Rumah Limas (Rumah Adat Provinsi Sumatera Selatan/Sumsel)
Rumah Limas Palembang Sumatera Selatan

Rumah Limas Palembang Sumatera Selatan

7. Rumah Nuwo Sesat (Rumah Adat Provinsi Lampung)
Nuwo Sesat Rumah Adat Provinsi Lampung

Nuwo Sesat Rumah Adat Provinsi Lampung

8. Rumah Bubungan Lima (Rumah Adat Provinsi Bengkulu)
Rumah Bubungan Lima Bengkulu

Rumah Bubungan Lima Bengkulu

9. Rumah Kebaya (Rumah Adat Provinsi DKI Jakarta)
Rumah Kebaya Rumah Adat DKI Jakarta

Rumah Kebaya Rumah Adat DKI Jakarta

10. Rumah Kasepuhan (Rumah Adat Provinsi Jawa Barat)
Kasepuhan (Rumah Adat Jawa Barat/Jabar)

Kasepuhan (Rumah Adat Jawa Barat/Jabar)

11. Rumah Joglo (Rumah Adat Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta)
Rumah Joglo

Rumah Joglo Jawa Timur
Rumah Joglo Jawa Timur

Rumah Joglo Jawa Tengah
Rumah Joglo Jawa Tengah / Jogjakarta



12. Gapura Candi Bentar (Rumah Adat Provinsi Bali)
Gapura Candi Bentar Bali

Gapura Candi Bentar Bali

13. Dalam Loka Samawa (Rumah Adat Nusa Tenggara Barat/NTB)
Dalam Loka Samawa Nusa Tenggara Barat

Dalam Loka Samawa Nusa Tenggara Barat

14. Sao Ata Mosa Lakitana (Rumah Adat Nusa Tenggara Timur/NTT)
Sao Ata Mosa Lakitana NTT

Sao Ata Mosa Lakitana NTT

15. Rumah Panjang (Rumah Adat Kalimantan Barat/Kalbar)
Rumah Panjang (Rumah Adat Suku Dayak) Kalimantan Barat

Rumah Panjang (Rumah Adat Suku Dayak) Kalimantan Barat

16. Rumah Betang (Rumah Adat Kalimantan Tengah/Kalteng)
Rumah Betang (Rumah Adat Kalimantan Tengah

Rumah Betang (Rumah Adat Kalimantan Tengah)

17. Rumah Banjar (Rumah Adat Provinsi Kalimantan Selatan/Kalsel)
Rumah Banjar (Rumah Adat Kalimantan Selatan)
Rumah Banjar (Rumah Adat Kalimantan Selatan)

18. Rumah Lamin (Rumah Adat Provinsi Kalimantan Timur/Kaltim)
Rumah Lamin Rumah Adat Kalimantan Timu

Rumah Lamin Rumah Adat Kalimantan Timur

19. Rumah Bolaang Mongondow (Rumah Adat Provinsi Sulawesi Utara/Sulut)
Rumah Bolaang Mongondow Sulawesi Utara

Rumah Bolaang Mongondow Sulawesi Utara

20. Souraja atau Rumah Raja atau Rumah Besar (Rumah Adat Provinsi Sulawesi Tengah/Sulteng)
Rumah Souraja (Rumah Adat Sulawesi Tengah)

Rumah Souraja (Rumah Adat Sulawesi Tengah)

21. Laikas (Rumah Adat Provinsi Sulawesi Tenggara/Sultra)
Laikas (Rumah Adat Sulawesi Tenggara)

Laikas (Rumah Adat Sulawesi Tenggara)

22. Rumah Adat Tongkonan (Rumah Adat Provinsi Sulawesi Selatan/Sulsel/Suku Toraja)
Rumah Adat Tongkonan Sulawesi Selatan
Rumah Adat Tongkonan Sulawesi Selatan

23. Baileo (Rumah Adat Provinsi Maluku)
Rumah Adat Baileo

Rumah Adat Baileo

24. Rumah Honai (Rumah Adat Provinsi Papua)
Rumah Honai (Rumah Adat Papua)

Rumah Honai (Rumah Adat Papua)

25. Rumah Adat Doloupa (Rumah Adat Provinsi Gorontalo)
Rumah Adat Doloupa Gorontalo

Rumah Adat Doloupa Gorontalo

26. Rumah Adat Bangka Belitung
Rumah Adat Bangka Belitung

Rumah Adat Bangka Belitung

27. Rumah Adat Bugis

Rumah Adat Bugis
Rumah Adat Bugis

About Indonesia

Kebudayaan Indonesia

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Indonesia adalah suatu negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan dari seluruh daerah yang ada di Indonesia. Mulai dari pakaian adat, rumah adat, adat istiadat, permainan tradisional, hingga makanan tradisional.

Berikut pembahasan tentang kebudayaan di Indonesia

Pakaian tradisional Indonesia

 Pakaian tradisional indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia dan banyak dipuji oleh negara-negara lain. Dengan banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di wilayah negara Indonesia, maka otomatis pula banyak sekali macam-macam baju adat yang dipakai oleh masing-masing suku di seluruh provinsi Indonesia.Karena dari banyaknya suku-suku yang ada di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatan ataupun dalam mengenakan Pakaian Adat tersebut.
Pakaian adat atau yang biasa disebut pakaian tradisional dari masing-masing provinsi ini memiliki suatu cerita masing-masing, namun disini saya hanya akan memberikan nama-nama pakaian adat nusantara beserta gambarnya masing-masing. Artikel ini saya susun berdasarkan hasil pencarian yang saya lakukan di google.co.id. Apabila ada kesalahan, mohon kiranya ada dari para pembaca untuk mengkoreksi artikel ini melalui komentar yang ada dibawah ini.
Dibawah ini Anda dapat melihat berbagai nama-nama pakaian adat Indonesia yang tersebar di 33 provinsi yang ada di seluruh nusantara.

Pakaian Adat Aceh

Pakaian tradisional aceh biasa disebut Ulee Balang. Pakaian tersebut biasanya digunakan oleh para raja dan keluarganya.
Pakaian Adat Aceh “Ulee Balang”

PAKAIAN ADAT SUMATERA UTARA

Pakaian tradisional Sumatera Utara biasa disebut dengan Ulos. Pakaian adat Ulos dianggap oleh masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya magis tertentu.
Pakaian Adat Sumatra Utara “Ulos”

PAKAIAN ADAT SUMATERA BARAT

Pakaian tradisional Sumatera Barat di bagi menjadi 2 yaitu Pakaian Penghulu dan Pakaian Adat Bundo Kanduang yang terdapat di daerah Minangkabau Sumatra Barat.
Pakaian Penghulu
Pakaian Adat Sumatra Barat “Bundo Kanduang”
Pakaian Adat Padang

PAKAIAN ADAT RIAU

Pakaian Adat di Riau biasa disebut dengan Pakaian Tradisional Melayu. Ada 3 macam Pakaian Adat Melayu yang ada di Riau, tergantung dari daerah tersebut.
Pakaian Adat Melayu “Siak Riau”
Pakaian Adat Melayu “Indragiri Riau”
Pakaian Adat “Bengkalis Riau”

PAKAIAN ADAT JAMBI

Pakaian tradisional Jambi seperti yang ada di daerah Pulau Sumatera yang lain, juga disebut dengan pakaian Adat Melayu. Pakaian adat melayu Jambi biasanya lebih mewah daripada pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan benang emas dan dihiasi dengan berbagai hiasan untuk kelengkapannya.
Pakaian Adat Melayu Jambi

PAKAIAN ADAT SUMATERA SELATAN

Pakaian tradisional masyarakat Sumatera Selatan biasa disebut dengan nama Aaesan Gede. Baju adat ini terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang dulunya berjaya di daerah Sumatera Selatan.
Pakaian Adat Sumatera Selatan Aesan Gede

PAKAIAN ADAT BENGKULU

Pakaian Adat Bengkulu

PAKAIAN ADAT LAMPUNG

Pakaian tradisional Lampung biasanya di dominasi oleh warna putih dengan diselingi motif warna merah dan kuning keemasan sehingga terkesan putih bersih namun tetap terlihat elegan.
Pakaian Adat Lampung

PAKAIAN ADAT BANGKA BELITUNG

Pakaian pengantin tradisional Bangka Belitung biasa disebut dengan nama “Paksian”. Pengantin perempuan biasanya memakai baju kurung berwarna merah yang berbahan kain sutra. Kepala mempelai wanita biasanya memakai mahkota yang biasa disebut dengan nama Paksian. Sedangkan pengantin pria menggunakan Sorban atau yang biasa disebut masyarakat Bangka Belitung sebagai Sungkon.
Pakaian Adat Bangka Belitung

PAKAIAN ADAT DI JAKARTA

Pakaian tradisional Jakarta biasa disebut dengan nama Pakaian Adat Betawi yang dipengaruhi dari berbagai corak masyarakat Jakarta yang sangat beragam diantaranya dipengaruhi oleh budaya Arab, China, Melayu dan Budaya Barat.
Pakaian Adat Pengantin Betawi

PAKAIAN ADAT JAWA BARAT

Pakaian Adat Jawa Barat Jabar

PAKAIAN ADAT JAWA TENGAH

Pakaian Adat Jawa Tengah Jateng

PAKAIAN ADAT JAWA TIMUR

Pakaian Adat Jawa Timur Jatim
Pakaian Adat Madura

PAKAIAN ADAT YOGYAKARTA

Pakaian Adat Yogyakarta

PAKAIAN ADAT BANTEN

Pakaian Adat Banten

PAKAIAN ADAT BALI

Pakaian Adat Bali

Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur NTT

Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur NTT

Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat NTB

Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat NTB

Pakaian Adat Kalimantan Barat

Pakaian Adat Kalimantan Barat

Pakaian Adat Kalimantan Tengah

Pakaian Adat Kalimantan Tengah

Pakaian Adat Kalimantan Timur

Pakaian Adat Kalimantan Timur

Pakaian Adat Sulawesi Utara

Pakaian Adat Sulawesi Utara

Pakaian Adat Sulawesi Tengah

Pakaian Adat Sulawesi Tengah

Pakaian Adat Sulawesi Selatan

Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Pakaian Adat Toraja

Pakaian Adat Sulawesi Tenggara

Pakaian Adat Sulawesi Tenggara

Pakaian Adat Gorontalo

Pakaian Adat Gorontalo

Pakaian Adat Maluku

Pakaian Adat Maluku

Pakaian Adat Maluku Utara

Pakaian Adat Maluku Utara

Pakaian Adat Papua

Pakaian Adat Papua

Pakaian Adat Papua Barat

Pakaian Adat Papua Barat